Test BETA Overwatch 2, Kebangkitan Baru yang Ditunggu Penggemar

Test BETA Overwatch 2, Kebangkitan Baru yang Ditunggu Penggemar

22motomoto.com – Kiprah seri orisinal Overwatch di 2016 berbuntut pada keberhasilan yang melebihi harapan sampai dianggap sebagai salah satunya game bersaing FPS terbaik di saat itu. Pangkalan komunitasnya kemungkinan tidak sebesar beberapa tahun kemarin, tetapi minimal faksi Blizzard masih memberikan support stabil serta siap mengekspansi eksosistemnya melalui sekuel baru. Sesudah melalui periode peningkatan yang cukup mencemaskan, pada akhirnya sekarang Overwatch 2 mulai buka akses Closed Beta untuk khalayak.

Penulis sendiri terhitung pemain aktif Overwatch yang telah capai tingkat 300 lebih, jadi dapat mendapatkan peluang untuk mainkan Overwatch 2 ialah sebuah peristiwa yang benar-benar ditunggu. Argumen khusus mengapa penulis tidak kembali mainkan game originalnya sendiri ialah karena matchmaking yang terlampau panjang, apa lagi untuk pemain yang detil pilih role DPS, karenanya ketertarikan dalam menunggu sekuelnya memang lebih cenderung pada kebangunan komune yang bawa kenaikan pemain aktif.

Rasa Lama yang Masih Terbangun

Membuat sekuel untuk sebuah game multiplayer ialah pekerjaan yang dapat cukup melawan, apa lagi bila ada harapan akan ada banyak peralihan atau pengalaman bermain yang lain. Walau bisa saja, menurut penulis ambil masukan dan memperbaiki kualitas dari kreasi originalnya secara detail ialah cara terbaik dibanding melakukan eksperimen. Berikut minimal yang dirasa sesudah mainkan Overwatch 2, karena dari sisi mana saja game ini masih sama dengan seri originalnya.

Kamu langsung bisa login dengan account lama dan tidak ada peralihan benar-benar, terhitung pada koleksi kosmetik yang sempat didapatkan. Mainkan beberapa match di map classic langsung akan membuat kamu cepat menyesuaikan, karena memanglah tidak ada keinginan untuk mengubah content orisinal yang telah dirasakan cocok. Walau demikian, sudah pasti penulis masih merasakan ada peralihan di sana-sini dimulai dari model UI baru, kualitas grafis yang lebih mendalam dan permintaaning, sampai rework pada beberapa hero terutamanya Bastion yang sekarang tak lagi dapat menyembuhkan diri dengan Self-Repair sampai yang ganti role seperti Doomfist dari DPS jadi Tank.

Test BETA Overwatch 2, Kebangkitan Baru yang Ditunggu Penggemar

Apa yang Baru?

Karena masih juga dalam tahapan beta yang diutamakan untuk model PVP, sudah pasti content yang dijajakan terbatas serta belum sentuh model PVE dengan ide antiknya sendiri. Selainnya dari beberapa peralihan yang penulis sebutkan di point awalnya, sudah pasti ada pembongkaran dan content baru yang makin menarik perhatian. Satu yang sudah pasti jadi perhatian ialah kehadiran hero namanya Sojourn.

Sojourn sendiri ialah hero type DPS dengan model gameplay jarak jauh dan diberi mobilisasi yang lumayan baik. Saat sebelum mencoba di match betulan, penulis pertama kali harus melatih diri dengan style bertanding dan skillnya melalui model Pelatihan. Ia diberi senjata Railgun dengan kemampuan 40 peluru dan dua model shooting, yang mana satu diantaranya memercayakan simpanan energi dengan kekuatan damage optimal saat sentuh angka 100.

Kemampuan intinya meliputi Power Slide yang memungkinkannya Sojourn berselancar atau lakukan cancel untuk mendapatkan momen lompatan tinggi, dan Disruptor Shot yang berbentuk gempuran energi dengan lingkup tempat kecil dan bisa perlambat lawan. Sementara untuk kemampuan Ultimate ialah Overclock yang percepat produksi energi Railgun dan dampak shooting yang bisa tembus lawan. Dengan bekal dengan kit itu, penulis rupanya tidak demikian kesusahan untuk menyesuaikan dengan Sojourn, karena style permainannya cukup sama dengan Soldier 76 yang terhitung dalam hero unggulan penulis selainnya Reaper dan Genji.

Pertahanan Sojourn sayang tidak semaksimal Soldier 76, karena ia tidak bisa lari cepat atau mengembalikan diri kita, hingga salah satu langkah untuk keluar keadaan darurat dengan Power Slide. Walau benar-benar bermanfaat, kemampuan ini memerlukan momen yang cocok supaya bisa dilakukan dan manuvernya tidak selamanya meliputi semua arah. Model shooting dayanya pun tidak mempunyai visual cue yang terang selainnya dari tanda angka kecil pada bagian crosshair, hingga ada beberapa peristiwa di mana penulis tidak dapat melejitkan bidikannya karena energi masih kosong atau mungkin kurang mendapatkan damage optimal karena belum capai angka 100. Selebihnya, Sojourn ialah hero yang cukup prospektif dan mempunyai output damage yang dapat benar-benar fatal, terlebih bila kamu bisa jaga ketepatan saat melejitkan shooting energi yang telah berisi penuh.

Pacing Hebat di Model Push

Content lain yang jadi highlight bahkan juga semenjak informasi pertama Overwatch 2 ialah tambahan model Push. Dapat disebut ini ialah variasi berlainan dari model Payload yang digabungkan dengan Capture Poin, jadi tiap team mempunyai arah sama yakni menempati seperti Payload yang didorong robot besar sampai sentuh basis musuh. Jikapun payload yang didorong tidaklah sampai ke basis team mana saja, karena itu team yang sukses mendorongnya ke jarak paling jauh akan keluar sebagai juara.

Apa yang paling penulis gemari dari model ini ada di pacingnya sendiri, karena tiap team selalu harus menyesuaikan dengan persaingan perebutan payload yang dapat diambil kapan pun. Ini serupa dengan keadaan saat dua team sama-sama bertanding merebutkan point di model Capture, tetapi ini kali point yang ditempati terus beralih tempat hingga memunculkan situasi medan tempur yang paling aktif dan tidak terprediksi. Karena terhitung model baru, tentu saja faksi developer telah mempersiapkan rangkaian map baru yang kelihatan demikian menarik dan makin bawa situasi berlainan.