Ulasan Edge of Eternity – Game Turn Based JRPG Classic Penuh Unsur Kenangan

Ulasan Edge of Eternity – Game Turn Based JRPG Classic Penuh Unsur Kenangan

22motomoto.com – Bila kalian dengar jenis turn based RPG atau JRPG, kalian tentu terpikir games terkenal seperti Final Fantasy, Dragon Quest, Trails in the Sky atau Figur. Beberapa game itu salah satunya contoh termudah dikenal dan seri terkenal dalam jenis ini. Bahkan juga beberapa game itu kerap jadi ide developer lain untuk membikin games ber-genre turn based RPG atau JRPG. Satu diantaranya ialah games dengan judul Edge of Eternity bikinan developer Midgar Studio.

Games bikinan developer indie dari Perancis ini bermula dari sebuah project Kickstarter yang memperoleh semangat tinggi dari pencinta games turn based RPG. Karena semangat itu, project Edge of Eternity bisa ditangani secara keseluruhan dan sudah launching pertama kalinya di basis PC (Windows) pada 8 Juni 2021 lalu. Karena suksesnya, Edge of Eternity memperoleh port untuk konsol games terbaru, yakni PS4, PS5, Xbox One, Xbox Seri dan Nintendo Switch. Beragam ulasan Edge of Eternity juga sudah banyak muncul di internet dari beragam faksi berkenaan respon mereka saat coba games turn based RPG ini.

Kesempatan ini, kami memperoleh peluang untuk coba games bikinan developer Midgar Studio ini dan memberi ulasan Edge of Eternity untuk beberapa pembaca. Ulasan ini akan dibikin berdasar opini individu penulis pengalaman dari mainkan games Edge of Eternity supaya beberapa pembaca dapat mengetahui apa beberapa hal bagus yang dapat kalian peroleh saat mainkan games ini.

Ulasan Edge of Eternity - Game Turn Based JRPG Classic Penuh Unsur Kenangan

Story – Saat Dunia Diintimidasi dari Gempuran Makhluk Alien dan Virus Misteri

Narasi Edge of Eternity diawali dengan timbulnya pasukan alien di luar angkasa yang serang planet Heryon. Gempuran dari makhluk misteri ini membuat planet itu harus hadapi perang tidak ada akhir di mana ada perselisihan yang mengikutsertakan sichir dan tehnologi yang malah jadi teror baru. Tidak stop sampai disana saja, beberapa alien itu melepas sebuah virus beresiko namanya Corrosion yang berpengaruh fatal pada semua makhluk hidup yang berada di planet Heryon dan mengganti mereka jadi makhluk menakutkan.

Saat dunia sedang pada keadaan susah, ada pasukan muda yang hendak berpetualang dan jadi figur penting yang bisa mengganti takdir kemerosotan planet Heryon dari teror gempuran alien untuk selama-lamanya.

Disini telah kelihatan terang premis narasi Edge of Eternity yang classic dan mempunyai keunikan seperti games turn based RPG atau JRPG. Kalian akan hadapi sebuah narasi di mana si Protagonist namanya Daryon bersama dengan beberapa temannya usaha selamatkan dunia dari teror alien dan cari langkah untuk menahan penebaran Corrosion.

Dunia Heryon juga mempunyai komponen sama dengan games JRPG yang mempunyai nuansa modern seperti Xenoblade Chronicle. Tetapi jika disaksikan kembali, saya jadi terpikir dengan dunia games JRPG salah satunya seri games Star Ocean (seri keempat) yang mempunyai komponen modern namun tetap mempunyai adat budaya dan ekosistem alamnya yang alami. Saat lakukan eksploitasi, saya rasakan kenangan dengan games Final Fantasy XII.

Gameplay – Turn Base RPG Classic yang Buat Kenangan

Untuk mekanisme battle-nya sendiri mempunyai jenis turn based RPG sama seperti yang telah saya terangkan awalnya. Pemain akan mengontrol 1 watak ataupun lebih dalam pertarungan dengan beberapa opsi seperti Attack, Kemampuan atau Spell dan Poin. Semua instruksi itu akan aktif dalam mekanisme Active Time Battle atau kalian lebih mengenalinya dengan kependekan ATB. Ini berlaku untuk semuanya watak dalam battle, baik itu watak party atau lawan.

Tetapi sedikit ada ketidaksamaan dan menjadi satu diantara feature Edge of Eternity dalam battle, yakni status watak yang terdiri jadi beberapa tempat dalam pertarungan. Status watak berperanan penting agar bisa lakukan gempuran. Jika watak ingin lakukan gempuran melee atau dekat, karena itu mereka perlu ada dekat sama status tempat lawan. Tetapi, watak yang mempunyai gempuran kisaran seperti spell atau dari kemampuan dapat serang lawan dari dekat atau jauh dari tempatnya.

Pada sebuah pertarungan, pemain dapat bawa watak party optimal empat orang. Kalian dapat masukkan watak itu sesuai peranan dan kekuatan mereka untuk kuasai pertarungan dalam hadapi lawan.

Bicara berkenaan kekuatan watak Party, Edge of Eternity mendatangkan mekanisme kemampuan tree namanya Crystal. Mekanisme ini bisa kalian gunakan untuk membuat kekuatan baru watak baik itu meningkatkan stats mereka atau mendatangkan kemampuan anyarnya.

Visual – Grafis yang Kelihatan Sedikit Ketinggal Angkatan

Walau mempunyai ide dunia yang menarik dan bagus, tetapi untuk sisi kualitas visual pada games ini tidak ada yang spesial. Ini berlaku untuk visual pada mode watak atau panorama open world dalam games. Kalian kemungkinan berasa design art watak khusus dalam games kelihatan sedikit berlainan dengan mode watak 3D-nya.

Walau kecepatan pergerakan pertempuran telah dipercepat sampai optimal, tiap watak atau lawan masih tetap lakukan beberapa gerakan yang berasa lamban. Bahkan juga ending sequence sesudah usai battle juga membutuhkan beberapa menit untuk memberi info seperti pengalaman dan poin yang didapat di mana saya masih merasa lamban hingga membuat durasi waktu bermain setiap pertempuran berasa jadi lama.