22motomoto.com – Emas adalah instrument investasi yang terpopuler dan pas untuk yang baru memulai. Selain resikonya yang termasuk kecil, investasi emas makin gampang untuk dilaksanakan. Sekarang ini, investasi emas dapat dilaksanakan kapan pun dan dimanapun. Perubahan tehnologi memungkinkannya warga untuk melakukan investasi emas secara digital.
Di lain sisi, emas termasuk juga instrument investasi yang likuid. Hingga pencairan dana investasi emas dapat dilaksanakan setiap saat bila investor memerlukan uang kontan. Gerakan harga emas juga benar-benar aktif dan relatif tahan pada inflasi dan kritis. Pada umumnya, harga emas condong alami peningkatan dari tahun ke tahun.
Harga Emas Antam di Indonesia
Di tahun 2015, harga emas Antam di Indonesia sekitar di antara Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gr. Dalam dua tahun akhir, harga emas alami peningkatan yang cukup berarti dibandingkan beberapa tahun awalnya. Harga emas Antam ini hari, Minggu (13/2/2022) telah capai Rp 953.000 per gr.
Dan harga emas Antam di PT Pegadaian (Persero) dibandrol Rp 991.000 per gr. Maknanya dalam waktu 5 tahun, harga emas telah alami peningkatan sekitaran 50 %. Di awal periode wabah Covid-19 saat instrument saham turun mencolok, harga emas sempat sentuh Rp 1 juta per gr.
Walau begitu, dalam keadaan tertentu harga emas alami pengurangan walau tidak begitu berarti. Lalu, factor apa yang mengakibatkan harga emas turun naik (fluktuasi harga emas) ? Diambil dari situs sikapiuangmu.ojk.go.id, minimal ada lima factor sebagai pemicu harga emas turun naik. Berikut penuturannya:
1. Ketidakpastiaan keadaan global
Beragam keadaan yang terjadi seperti politik, ekonomi, kritis, krisis, atau perang adalah penyebab naik dan menurunnya harga emas. Misalkan, saat terjadi kritis ekonomi tahun 1998, harga emas dapat naik mencolok. Di saat kritis, instrument investasi emas sering dipandang seperti penyelamat. Disamping itu, keadaan geopolitik seperti perang dagang Amerika Serikat dan China, ikut mempengaruhi harga emas. Saat itu, investor global bersama-sama untuk melakukan investasi asset aman (safe haven), satu diantaranya emas.
Hingga tidaklah aneh jika harga emas naik. Karena pecinta instrument investasi emas sedang banyak-banyaknya. Tetapi, saar keadaan mulai dingin, instrument investasi safe haven mirip emas akan kekurangan pecinta. Beberapa investor kembali mengincar beragam asset beresiko, hingga membuat harga emas turun. Ada tiga argumen emas baru diputuskan pada saat ekonomi tidak sedang pasti atau ada pergolakan geopolitik. Pertama, harga jual emas selalu terlindungi tanpa terkecuali terjadi inflasi atau deflasi. Kedua , harga jual emas selalu terlindungi walau terjadi krisis ekonomi, kerusuhan atau perang. Ketiga , keinginan dengan emas tidak akan menyusut bersamaan dengan tersedianya emas yang sangat terbatas.
2. Penawaran dan keinginan emas Hukum penawaran dan keinginan berlaku di harga emas
Penawaran dan keinginan emas Hukum penawaran dan keinginan berlaku di harga emas. Semakin besar keinginan emas daripada penawarannya akan membuat harga logam mulia emas akan naik.
Kebalikannya, harga emas akan turun jika penawaran semakin besar dibanding permohonannya. Menariknya, tersedianya emas di bumi ini cukup terbatas. Produksi emas di dunia selainnya hasil dari pertambangan datang dari daur ulangi emas.
Ada dua versi hasil perhitungan dari semua emas yang ada di dunia. Versi kesatu dari Thomson Reuters GFMS yang memberikan jumlah keseluruhannya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, founder Gold Money, yang memperkirakan banyaknya capai 155.244 ton.
3. Peraturan moneter Harga emas juga bergantung dari peraturan moneter yang diambil bank sentra AS (The Fed).
Peraturan moneter yang dimaksud ialah peraturan meningkatkan atau menurunkan suku bunga. Bila The Fed turunkan suku bunga, harga emas mempunyai potensi naik. Karena dollar jadi tidak menarik sebagai opsi investasi dan beberapa orang condong tempatkan uangnya berbentuk investasi emas.
Demikian juga kebalikannya. Saat The Fed memilih untuk meningkatkan suku bunga, harga emas akan turun karena investasi berbentuk deposito dipandang lebih janjikan.
4. Inflasi ialah aspek terpenting yang membuat harga barang kian naik, dan sangat berpengaruh di harga emas.
Makin tinggi tingkat inflasi karena itu harga emas akan makin mahal. Ini karena warga malas simpan asset berbentuk uang yang gampang kehilangan nilainya. Warga cenderung pilih investasi emas yang harga condong konstan dan semakin aman saat inflasi.
5. Nilai ganti dollar AS Harga emas dalam negeri merujuk di harga emas internasional yang diubah dari dollar AS ke mata uang rupiah.
Nilai ganti dollar AS Harga emas dalam negeri merujuk di harga emas internasional yang diubah dari dollar AS ke mata uang rupiah. Karena ituh, harga emas benar-benar dikuasai oleh gerakan rupiah pada dollar AS.
Jika nilai ganti rupiah pada dollar AS menurun, karena itu harga emas lokal akan kuat atau tinggi. Kebalikannya, bila nilai ganti rupiah kuat, karena itu harga emas lokal condong turun. Itu lima pemicu harga emas turun naik. Untuk Anda yang pilih emas sebagai instrument investasi, seharusnya menganalisis lebih dalam dan ketahui sangkut-paut investasi emas saat sebelum memutuskan.