Ketertarikan Investasi Syariah? Ini Beberapa hal yang Perlu Jadi perhatian

Ketertarikan Investasi Syariah? Ini Beberapa hal yang Perlu Jadi perhatian

JAKARTA, 22motomoto.com – Beberapa orang yang memandang melakukan investasi di bidang syariah mempunyai resiko yang lebih rendah dibanding konservatif. Pengartian ini didasari pada mekanisme investasi syariah yang bebas dari riba dan mempunyai nilai-nilai Islami yang kuat.

Periset INDEF Fauziah Rizki Yuniarti menjelaskan, investasi syariah berlainan dengan konservatif karena penyeleksian industrinya lebih terbatas, cuma ke saham yang berbasiskan syariah saja. Hal tersebut ia berikan salam acara Meriah Ramadan 1443H: Manfaat Melakukan investasi Syariah yang diadakan Katadata Kamis (14/4/2022).

Jika ingin disaksikan, bisa dibuktikan beberapa saham syariah saat kritis seringkali lebih bagus performnya dibanding dengan konservatif. Ini karena konservatif menempatkan investasi di semua jenis industri, sementara di syariah itu industrinya terbatas pada persyaratan yang digolongkan syariah, tutur Fauziah.

Fauziah menambah, investasi di bidang syariah lebih mempunyai gerakan yang tenang, dan tidak naik-turun seperti investasi di bidang konservatif. Ini menurutnya karena penyeleksian beberapa saham syariah yang secara umum kurang resiko dan tidak naik-turun.

Fauziah mengutarakan, untuk investor yang ingin mengawali investasi di bidang syariah, ada penyiapan yang penting dilaksanakan. Satu diantaranya yaitu calon investor harus pastikan arah investasi syariah. Ada dua hal kita harus ketahui dahulu, pertama kita harus tahu arah keuangan kita.

Mengetahui Berapa Besar Profile Resiko Kita

Ketertarikan Investasi Syariah? Ini Beberapa hal yang Perlu Jadi perhatian

Dari sana, kita akan mengetahui berapa besar profile resiko kita, dan siap tidak dengan resikonya, karena resiko besar ya untungnya besar, tutur ia. Ke-2 , kontan manajemen juga sangat penting saat ingin melakukan investasi. Ketentuan dasar yang diputuskan saat sebelum lakukan investasi ialah 50, 30, dan 20.

Maknanya 50 % pendapatan untuk memenuhi keperluan setiap bulan, 30 % untuk memenuhi kemauan, dan 20 % ialah menabung. Yang keliru ialah beberapa orang ikut-ikutan trading lalu rugi walau sebenarnya dananya ngutang, itu kan salah. Semestinya investasi gunakan uang dingin yang kita distribusikan untuk investasi, dan tidak untuk makan, terang ia.

Ia meneruskan, sesudah tahu asset yang ingin diputuskan yakinkan periode saat yang diperlukan sesuai arah melakukan investasi. Ia mengingati, investasi di saham sah-sah saja, tetapi ingat saham mempunyai resiko tinggi ada baiknya kalau diimbangi dengan pengetahuan yang oke. Jika ingin trading saham, bisa tetapi harus ada ilmunya dahulu.

Karena, trading saham itu cepat sekali beralihnya, dan harus punyai pengetahuan dan uang dingin tentu saja, lebih ia. Fauziah mengingati, supaya beberapa investor saat sebelum beirnvestasi pastikan validitas basis yang dipakai. Untuk investasi syariah lebih kurang ada 8 basis sampai 10 basis, dan tersisa yang lain investasi konservatif.

Kita harus punyai pengetahuan lah, sesimpel itu dengan check di OJK, terlihat itu OJK setiap 2 – tiga bulan sekali up-date, untuk syariah ada 8 atau 10, bekasnya ialah konservatif. Buat pemula, kita start small, kecil saja seperti dari Rp 1 juta. Juga bisa membeli emas sejuta atau reksadana syariah Rp 1 juta, terangnya.