22motomoto.com – Musim 2022 mengidentifikasi tahun mula kejuaraan dunia Grand Prix tanpa ada figure Rossi. Si legenda MotoGP sah pensiun, tutup karir hebatnya yang berbuah sembilan titel juara dunia, 115 kemenangan serta 235 tribune.
Akan tetapi, sepak-terjang Rossi di motor balap kemungkinan terputus lebih dini, saat pria kelahiran Urbino itu mendapatkan penawaran pindah ke gelaran Formulas 1 serta bela Scuderia Ferrari di gelaran Formulas 1.
Dalam sebuah interviu bertema In Depth with Graham Bensinger, pengguna nomor iconic #46 itu memaparkan bagaimana dianya amat dekat buat menekuni balap jet darat.
Rossi Test Drive mobil Formula 1 Ferrari
“Stefano Domenicali mengontak saya serta bercakap, ‘Mengapa Anda tak coba satu diantara mobil kami? Kami miliki track yang memikat serta cepat di Fiorano, silakan melakukan ujian di sini’ . Sehingga saya terima penawaran itu serta kami mengontrol testnya,” kata Rossi.
Selang berapa saat, The Doctor meniti ujian kembali di Valencia. Kesempatan ini, share trek dengan 14 pebalap Formulasi 1 yang lain.
Hari awalan tak jalan sesuai sama ide. Akan tetapi di hari ke-2 segala hal jalan lebih bagus serta Rossi rangking ke-9. Lap terbaik 0,7 detik lebih pelan dari Michael Schumacher.
“Faktnya saya juga ingin pindaha ke balapan F1, tetapi tidak langsung bergabung ke Ferrari. Tujuannya dimulai dari team yang lebih kecil, coba mencari pengalaman, serta bila saya cukup kuat, karena itu saya dapat berpindah ke Ferrari,” tutur Rossi.
“Saya sangka itu merupakan ujian yang benar-benar baik. Saya lumayan cepat. Akan tetapi saya ingat waktu saya pulang ke rumah, saya menetapkan untuk masih tetap di MotoGP.”
Biarpun demikian, simbol pertanyaan sempat memayungi Rossi. “Terdapat beberapa penekanan di saya untuk membikin ketentuan ini. Mereka bercakap pada saya, ‘Pilih F1, berangkat ke Ferrari,’ sebab itu merupakan pokok utama,” ucapnya.
“Waktu saya ingin memaparkan ketentuan saya, seluruhnya orang berkata pada saya, ‘Tidak, tak, Anda harus berangkat ke F1’.”
Bekas pebalap Honda, Ducati serta Yamaha itu lantas mengatakan, jika dari mereka yang mendorongnya buat membalap F1 merupakan ibunya, Stefania Palma.
Akan tetapi, Rossi menetapkan untuk menyambung karir di MotoGP, dunia yang membuat menjadi salah satunya pembalap amat iconic serta mempunyai pengaruh dalam histori motorsport.
“Saya harus memutus sendiri serta hati saya bercakap pada saya untuk selalu di MotoGP.”
Pebalap teristimewa dalam histori MotoGP, Valentino Rossi, menilainya Ferrari perlu memasok mobil cepat yang tahan membanting buat menaikkan prestasi di Formulasi 1 kedepan. Rossi Nilai Ferrari Perlu Mobil Bagus biar Dapat Beradu di F1
Pebalap Petronas Yamaha SRT itu miliki rekan spesial dengan pabrikasi dengan logo kuda jingkrak. Dia sekian kali dikasih peluang turut dalam eksperimen Ferrari.
Rossi juga cukup hanya dengan dengan bangku F1 lantaran tersangkut bekas bos Ferrari, Luca Cordero di Montezemolo.
Selesai memperhatikan performnya dalam sekian kali ujian, dia menawari juara dunia grand prix 9x itu buat masuk waktu satu tahun dengan Sauber.
Akan tetapi, pebalap yang bisa berumur 42 tahun pekan kedepan itu menampik karena telah nyaman di MotoGP. Dia gak pengen menghabiskan waktu buat latihan kenal segala keterkaitan mobil balap, data dan menyesuaikan buat hasil yang belumlah terang. Maklum, Rossi terlatih ada di dalam tribune juara waktu itu.
Penampikan itu gak mengganti cuaca jalinan di antara kedua pihak. Pemilik VR46 Pembalap Academy itu masih tetap jadi simpatisan sejati Ferrari.
Valentino Rossi Sedih Dengan Perform Mobil Ferrari F1
Pengurangan perform team itu musim yang telah lewat membikin Rossi turut sedih. Pada Corriere della Sera, dia memberinya penilaiannya.
“Saya cinta Ferrari, saya suka juga Charles Leclerc. Saya sangka ia adalah pebalap paling kuat di grid. Ferrari miliki pilot yang dapat menang. Maranello miliki visi ini. Mereka penting menghasilkan mobil yang dapat memenuhinya,” ujarnya.
“Melawan Mercedes merupakan soal besar buat semua. Namun seperti Red Bull, mereka harus sedikitnya bertarung untuk membikin hidup Mercedes sukar.”
Antara banyak pebalap F1, Rossi amat dekat dengan Lewis Hamilton. Ke-2 nya pernah berganti tunggangan di acara sponsor. Mereka sama sama suport di luar dan dalam track.
“Kami sempat bertemu dan berhubungan seperti teman dekat setiap saat bertahun-tahun. Menangi balapan dengan Hamilton dapat amat mahal buat Mercedes, namun itu juga penting,” Rossi memaparkan.
Rossi merajut persahabatan dengan Davide Brivio, yang tinggalkan Suzuki serta MotoGP untuk jadi pejabat di Alpine F1.
Ke-2 nya dekat semenjak sama bekerja buat Yamaha. Di era lalu, Suzuki sempat ingin bajak Rossi dari Ducati melalui Brivio. Akan tetapi, usaha itu tidak sukses karena pebalap tua itu memutuskan balik ke Yamaha.
Saat ini mereka gak dapat bersua kembali waktu balapan MotoGP. Walau demikian, Rossi mengharapkan bekas pimpinan team itu sukses dengan pengembaraan anyarnya.
“Saya sendu karena ia gak dapat berada di MotoGP. Ia adalah bos team yang tingkatkan seluruhnya tingkat. serta sering jadi salah seseorang yang saya dapati dengan senang. Saya amat berbahagia untuk dia,” dia menandaskan.