22motomoto.com – 5 pemicu Liverpool kalah atas Real Madrid di Final Liga Champions 2021-2022 menarik dikulik. Liverpool sendiri kalah dari score tipis 0-1 di final Liga Champions 2021-2022.
Bermain di Stade de France, Paris, Prancis, Minggu (29/5/2022) pagi hari WIB, The Reds -julukan Liverpool- sebetulnya sanggup memberikan perlawanan keras ke Karim Benzema dkk. Akhirnya, pertandingan set pertama usai dengan score kacamata alias 0-0.
Tetapi di set ke-2 , Madrid sanggup membobol gawang Liverpool melalui tindakan Vinicius Junior. Gol itu terbentuk di menit ke-59 dengan manfaatkan umpan keren dari Fede Valverde.
Liverpool pada akhirnya harus memupus keinginan raih titel juara Liga Champions musim ini. Ada beberapa factor yang dipandang jadi pemicu kekalahan ini. Apa sajakah? Seperti dikutip dari beragam sumber, berikut 5 pemicu Liverpool kalah atas Real Madrid di Final Liga Champions 2021-2022.
1. Strategi Keren Carlo Ancelotti
Pemicu yang lain ialah Liverpool yang kesusahan melayani strategi keren dari Carlo Ancelotti. Selesai kalah atas Real Madrid, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, akui kerepotan di sejauh pertandingan dalam hadapi strategi dari Carlo Ancelotti.
Akhirnya, Klopp ditempatkan pada keadaan serbasalah karena kesempatan anak buahnya tidak ada yang menghasilkan gol satu juga. Ia juga mengaku Ancelotto mengaplikasikan strategi cemerlang hingga beberapa pemainnya dapat bekerja hebat, intinya Thibaut Courtois.
“Kami ingin mainkan semakin banyak skema di set ke-2 daripada skema mereka, tapi permasalahannya ialah saat bermain menantang Madrid yang bertahan sedalam itu,” kata Jurgen Klopp, diambil situs sah Liverpool, Minggu (29/5/2022).
“Sesudah pertandingan, saya menyaksikan statistik dan itu ialah laga 50:50, kami semakin banyak melepaskan shooting pas target, tapi yang paling tentukan berada di faksi Madrid. Mereka cetak gol dan kami tidak, itu keterangan termudah di dunia sepakbola. Kami berusaha keras untuk memperoleh gol,” katanya
“Kami mempunyai tiga kesempatan untuk dituntaskan, tapi Courtois hebat. Ia (Courtois, red) betul-betul tidak logis,” ujarnya.
2. Diogo Jota
Selainnya Trent Alexander-Arnold, performa Diogo Jota tidak kalah ramai disoroti di final Liga Champions 2021-2022. Karena, ia tidak berhasil memberikan kontributor besar ke baris serang Liverpool.
Dimainkan di menit ke-65 untuk gantikan Luis Diaz, Jota tidak berhasil manfaatkan kesempatan yang didapatkannya. Dia bahkan juga sering kehilangan kepenguasaan bola hingga makin menyulitkan cara Liverpool memburu ketinggalan dari Real Madrid.
3. Pengurangan Tempo
Factor yang lain ialah pengurangan tempo dalam permainan Liverpool. Liverpool terang usaha jaga tempo permainan dengan tinggi kemungkinan untuk mengusik permainan Madrid.
Taktik itu bekerja dengan prima di set pertama. Tetapi di set ke-2 , The Reds terlihat memperlihatkan pengurangan perform. Mereka mulai mundur dari pertahanan Madrid serta mereka kuasai bola, cuma sedikit ada gempuran di depan.
Sesudah ketinggalan, Liverpool terus berusaha untuk meningkatkan tempo permainan mereka kembali lagi ke tingkat set pertama. Tetapi, Madrid telah menggenggam kendalian dan tampil lebih optimis karena buka keunggulan.
4. Tidak berhasil Manfaatkan Supremasi
Pemicu yang lain ialah Liverpool tidak berhasil manfaatkan dominasinya dalam pertandingan itu. Ya, sebetulnya, mereka tampil menguasai di sejauh pertandingan final Liga Champions 2021-2022.
Dikutip dari situs UEFA, Liverpool melepas 23 shooting di sejauh pertandingan final. Dan Real Madrid, mereka cuma punyai tiga shooting, tetapi satu salah satunya pas target sampai menghasilkan gol.
Liverpool memang sungguh menguasai, intinya di set pertama hingga nikmati banyak kepenguasaan bola dan membuat kesempatan untuk kesempatan. Bahkan juga, Thibaut Courtois harus betul-betul berusaha keras digempur berulang-kali oleh Liverpool. Tetapi, semua supremasi itu tidak berhasil digunakan secara baik oleh Mohamed Salah dkk.
5. Trent Alexander-Arnold
Salah satunya pemicu Liverpool kalah ada dari figur si bek unggulan, Trent Alexander-Arnold. Ia ditunjuk menjadi satu diantara biang keladi tidak berhasilnya Liverpool raih titel juara Liga Champions musim ini.
Masalahnya Alexander-Arnold dipandang ambila peran dalam terbentuknya gol Vinicius Jr pada menit ke-59. Saat Valverde mengoperkan bola ke Vinicius Jr, Alexander-Arnold dipandang tidak mengetahui kehadiran si pesaing yang penting benar-benar dicurigai itu.
Akhirnya, Alexander-Arnold bak tidak memberikan pengamanan ketat hingga umpan Valverde dapat diterima secara mudah oleh Vinicius. Selanjutnya, si penyerang muda Real Madrid itu juga meneruskannya sampai menghasilkan gol.