22motomoto.com – Tindakan licik Josep Maria Bartomeu di Barcelona dibedah Presiden Joan Laporta. Salah satunya ialah membuat neraca keuangan palsu. Bartomeu telah cabut dari Barcelona, dengan tinggalkan banyak masalah. Satu diantaranya ialah kritis keuangan yang kronis.
Joan Laporta, Presiden Barcelona seterusnya, terkena beban hutang capai 1,35 miliar Euro. Keadaan itu membuat Barcelona mau tak mau kehilangan bintang intinya, Lionel Messi, karena tidak dapat menggajinya.
Laporta selanjutnya menginvestigasi permasalahan keuangan Barcelona. Dikutip AFP, Laporta melangsungkan presentasi neraca keuangan dari perusahaan yang dipilih untuk mengauditnya, Kroll, Selasa (1/2/2022) pagi waktu di tempat.
Laporta, bersama Wakil Presiden Keuangan Barcelona Eduard Romeu, dan advokat yang dipilih untuk menyelidik permasalahan ini, Jaume Campaner. Dalam peluang itu, tersingkap Josep Maria Bartomeu membuat beberapa neraca keuangan palsu.
Salah satunya bayar advokat sebesar tujuh juta Euro untuk penerimaan pemain sampai meningkatkan komisi agen dari 5 % jadi 33 %.
“Ini bukanlah mengenai menunjuk jemari atau memvisualisasikan management dewan awalnya lebih bagus atau tambah jelek, bukan itu,” kata Campaner.
“Ini mengenai mentransfer info pada pihak berkuasa yang menyelidik kejahatan dan menangani sikap seperti ini, yang disebut sikap kriminil yang paling serius.”
Karenanya ialah uang anggota FC Barcelona. Uang itu tidak bisa disalahpergunakan atau diberi seakan-akan itu punya Anda,” ucapnya.
Neraca keuangan Bartomeu itu yang disodorkan Laporta sebagai tuntutan. Kejaksaan Spanyol akan selekasnya panggil Bartomeu untuk diinterograsi.
Selainnya menyiasati neraca keuangan, Josep Maria Bartomeu sempat terbawa kasus Barcagate. Pria 58 tahun itu sempat menunjuk sebuah perusahaan untuk serang pribadi yang berseberangan dengannya, dengan sasarannya diantaranya Lionel Messi, Gerard Pique, sampai pelatih Barcelona sekarang ini, Xavi Hernandez.
Penyesalan Bartomeu di Barcelona
Josep Maria Bartomeu tinggalkan Barcelona dengan penyesalan. Satu diantaranya tidak selekasnya lakukan peralihan besar selesai kekalahannya dengan Liverpool.
Bartomeu mundur dari Barcelona pada Oktober tahun 2020 lalu sesudah beragam gonjang-ganjing.
Barca alami kritis keuangan serius, terancam ditinggal Lionel Messi –yang pada akhirnya terjadi pada musim panas 2021–, beragam sangkaan tindak korupsi.
Masalah semakin sulit karena di atas lapangan, Barcelona terus alami pengurangan. Dalam tiga musim berturut-turut, Blaugrana dibuat malu di Liga Champions.
Pada 2017/2018, Barca berhenti di perempat-final selesai dibantai Roma 3-0 di Olimpico, buang keunggulan 4-1. Peristiwa sama terjadi musim selanjutnya, saat keunggulan 3-0 atas Liverpool di putaran pertama pupus sesudah kalah 0-4 pada putaran kedua.
Sementara pada musim 2019/2020 atau menjelang usainya zaman Bartomeu, Barcelona dibantai 2-8 oleh Bayern Munich. Lionel Messi memandang Barcelona waktu itu tidak serius lakukan pembenahan dan tidak punyai gagasan yang terang.
Bartomeu mengaku lakukan kekeliruan karena tidak lakukan peralihan berarti selesai kekalahannya dengan Liverpool. Ketika yang serupa, dia mempersalahkan pemain atas hal itu.
“Tidak meneliti keadaan sesudah kekalahannya dengan Liverpool ialah sebuah kekeliruan. Kami waktu itu harus mengubah secara angkatan,” bebernya ke Esport3 diambil Marca.
“Saya dengarkan beberapa pemain dan saya salah. Kami ada di tingkat batasan secara keuangan dan wabah mengagetkan kami semua,” tambahnya.
Catatan Dosa Bartomeu Dalam Klub Barcelona
Berikut daftar dosa Bartomeu yang membuat kedahsyatan Barcelona roboh dalam 5 tahun, diambil dari Marca:
1. Putus Kerja Sama dengan Qatar Airways
Dosa pertama Bartomeu bahkan juga dilaksanakan cuman selang beberapa saat sesudah jadi presiden baru Barcelona.
Selesai Barcelona raih treble winner pada 2015 lalu, Bartomeu langsung berulah dengan memutuskan kerja-sama sponsor.
Sponsor khusus Barcelona saat itu ialah raksasa industri penerbangan asal Qatar, Qatar Airways.
Selesai memutuskan kerja-sama itu, Bartomeu merencanakan untuk kembali merajut kerja-sama dengan Qatar Airways.
2. Boros masalah Transfer dan Upah Pemain
Pada periode pemerintah Bartomeu, Barcelona jor-joran dalam soal transfer pemain.
Bahkan juga, Blaugrana ikhlas menggulirkan beberapa ratus juta euro untuk mengontrak beberapa pemain yang kenyataannya tidak sukses di Camp Nou.
Waktu itu, ada beberapa nama, seperti Arda Turan, Aleix Vidal, Lucas Digne, Paco Alcacer, Andre Gomes, dan Samuel Umtiti.
Dari beberapa nama itu, cuman Umtiti yang sekarang ini masih mengenakan seragam Barcelona.
Hal ini seperti saat perekrutan Junior Firpo di tahun 2019 di mana laman Barca Blaurgranes sempat mengkritik tindakan nya.
Dengan ibarat berjudi di bursa transfer namun tidak mengikuti panduan bermain judi yang benar.
3. Jual Neymar Junior
Keputusan Bartomeu untuk jual Neymar Junior ke Paris Saint-Germain kemungkinan jadi peraturan paling polemis.
Waktu itu, Neymar pecahkan rekor transfer pemain paling mahal dunia pada harga capai 222 juta euro atau sama dengan Rp3,82 triliun.
Walau sebenarnya, striker asal Brasil saat itu jadi tandem yang mengagumkan untuk Lionel Messi dan Luis Suarez di baris depan Barcelona.
4. Barcagate
Kasus Barcagate menangkap Bartomeu dalam penangkapannya awal minggu ini.
Bartomeu diperhitungkan sudah sewa sebuah perusahaan public relation, I3 Ventures, menjadi buzzer pribadinya.
Perusahaan itu dicarter untuk meningkatkan citra Bartomeu dan jatuhkan musuh politik dan beberapa pemain yang melawan peraturannya.
Beritanya, Bartomeu bayar perusahaan itu memakai uang Barcelona.
Disamping itu, kasus Barcagate itu diperhitungkan menggeret Bartomeu dalam kasus pencucian uang.
5. Memiliki konflik dengan Lionel Messi
Saat sebelum memundurkan diri pada Oktober lalu, Bartomeu sempat memiliki konflik dengan Lionel Messi.
Di akhir musim 2019-2020, Messi sempat ajukan diri untuk keluar dari Barcelona.
Namun, Bartomeu menampiknya dan memberikan ancaman untuk bawa kasus itu ke ranah hukum.
Dengan argumen cinta, Messi juga memilih untuk tidak menantang club yang ia cintai itu di pengadilan.